Adipati Lancaster yang mencari kemerdekaan dari kekaisaran!

Digulingkan oleh penindasan Kaisar, Duchess Ethel Lancaster yang muda dan cantik jatuh sebagai rampasan perang.

Berdiri di hadapan para bangsawan yang, belum lama ini, menundukkan kepala mereka padanya seperti budak!

Terlepas dari siapa yang menguasainya, sudah pasti dia akan menjadi sasaran eksploitasi….

Kaisar meminta persetujuan dari seorang pria yang berasal dari keluarga sederhana.

Dari Pangeran bayaran, Rasto Christceros.

“Rasto, apakah kamu tidak membutuhkan seorang wanita?”

“Yah, aku memang kekurangan pembantu di rumah.”

Tanggapan Rasto memikat Kaisar, yang ingin memberi contoh bagi para bangsawan.

Ethel, yang sekarang menjadi ‘milik’ Rasto, mempertimbangkan untuk mengakhiri hidupnya sebelum menderita aib, tetapi Rasto memerintahkannya untuk bekerja sebagai pembantu.

Namun, di mata Duchess yang dulunya sempurna, Pangeran Christceros tampak sangat kurang.

Dari interior rumah besar yang suram, dekorasi yang murah, pelayan yang acuh tak acuh, hingga para pelayan yang merendahkan diri dan bertingkah seperti orang yang berkuasa....

Apakah mengungkap hal ini keterlaluan, atau ini merupakan poin yang krusial?

Pembantu pemula yang sangat berpengalaman, Ethel, mulai mengubah Count Christceros secara bertahap.

Termasuk tuan rumah, Rasto Christceros.